BEIJING, TIONGKOK (situs togel) — Ketegangan diplomatik antara China dan Jepang kembali memanas setelah Pemerintah China melayangkan protes resmi dan keras kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). China menuntut agar Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, mencabut pernyataan publiknya mengenai isu Taiwan, yang dinilai China sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip Satu China dan campur tangan dalam urusan internalnya.
Langkah diplomatik yang melibatkan pengiriman surat resmi kepada Sekretaris Jenderal PBB ini menunjukkan bahwa China meningkatkan level responsnya terhadap isu Taiwan.
Poin Utama Protes China
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengonfirmasi pengiriman surat protes tersebut pada Jumat (21/11/2025). Protes China didasarkan pada tiga poin utama:
Pelanggaran Prinsip Satu China: Pernyataan PM Kishida yang mengisyaratkan Taiwan sebagai isu keamanan regional dianggap China sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip Satu China, yang diakui secara luas oleh komunitas internasional dan merupakan dasar normalisasi hubungan China-Jepang.
Campur Tangan Internal: China menegaskan bahwa isu Taiwan adalah murni urusan dalam negeri China dan tidak ada negara lain, termasuk Jepang, yang berhak mengintervensi atau memberikan komentar yang mendukung separatisme Taiwan.
Mengancam Stabilitas Regional: China menganggap pernyataan Kishida tersebut berpotensi memicu ketegangan di Selat Taiwan dan mengancam stabilitas perdamaian di kawasan Asia Timur.
“Kami telah mengirimkan surat protes keras kepada Sekretaris Jenderal PBB. Pernyataan PM Jepang tidak bertanggung jawab, melanggar komitmen politik, dan harus segera dicabut,” tegas Wang Wenbin dalam konferensi pers rutin.
Latar Belakang Pernyataan PM Kishida
Pernyataan kontroversial PM Kishida yang memicu protes China disampaikan dalam sebuah forum keamanan regional di Tokyo pada awal November 2025.
-
Fokus Keamanan: Kishida sempat menyatakan bahwa “perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah isu yang penting bagi keamanan Jepang dan stabilitas komunitas internasional”.
-
Respons Jepang: Pemerintah Jepang melalui Juru Bicaranya sejauh ini menolak tuntutan China, menegaskan bahwa posisi Jepang terkait Taiwan tidak berubah, dan bahwa pernyataan Kishida merupakan ekspresi keprihatinan yang sah terhadap keamanan regional.
Pengiriman surat protes resmi ke Sekjen PBB oleh China menunjukkan bahwa Beijing kini berupaya menggunakan forum diplomatik multilateral untuk menekan negara-negara yang dinilai mencampuri isu Taiwan.
