epictoto Dalam perkembangan dramatis konflik yang terus memanas di Timur Tengah, Iran kembali melancarkan serangan rudal balistik yang menyasar pusat kota di wilayah Israel. Serangan ini terjadi pada dini hari waktu setempat dan mengguncang kawasan metropolitan Tel Aviv dan sekitarnya, menyebabkan kepanikan massal, kerusakan infrastruktur, serta menambah ketegangan di antara kedua negara yang sudah lama berseteru.

Serangan Mendadak di Tengah Ketegangan

Laporan awal dari sejumlah media lokal menyebutkan bahwa sistem peringatan dini Israel, Iron Dome, langsung diaktifkan begitu mendeteksi sejumlah rudal yang datang dari arah timur. Namun, tak semua rudal berhasil dicegat. Beberapa di antaranya menghantam langsung ke area permukiman, gedung-gedung perkantoran, dan fasilitas umum di pusat kota. Ledakan keras terdengar hingga radius puluhan kilometer, disusul oleh kepulan asap dan kobaran api yang menimbulkan kepanikan di kalangan warga sipil.

Menurut laporan militer Israel, lebih dari 50 rudal balistik jarak menengah diluncurkan secara simultan oleh Iran. Beberapa rudal diyakini merupakan jenis terbaru yang mampu menghindari sistem pertahanan udara. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut serangan ini sebagai yang paling masif dalam beberapa bulan terakhir, bahkan melebihi serangan sebelumnya yang terjadi dalam siklus ketegangan berkala di kawasan tersebut.

baca juga: pesawat-kiamat-donald-trump-terbang-mencurigakan-di-tengah-perang-iran-apa-yang-sebenarnya-terjadi

Korban Jiwa dan Kerusakan

Hingga saat ini, otoritas Israel telah mengonfirmasi adanya korban jiwa dan puluhan orang luka-luka akibat serangan ini. Sebagian besar korban adalah warga sipil yang tertimpa reruntuhan bangunan atau terkena pecahan proyektil. Petugas darurat dan tim penyelamat dikerahkan secara besar-besaran untuk mengevakuasi korban serta mengamankan lokasi terdampak. Rumah sakit di wilayah Tel Aviv dan sekitarnya pun mulai kewalahan menerima pasien yang terluka.

Selain itu, sejumlah fasilitas penting dilaporkan mengalami kerusakan parah. Di antaranya adalah jalur transportasi umum, pembangkit listrik lokal, serta kantor pemerintahan yang tidak luput dari dampak ledakan. Pemerintah Israel mengumumkan keadaan darurat di beberapa wilayah dan meminta warga untuk tetap berlindung di tempat aman.

Reaksi Pemerintah Israel

Perdana Menteri Israel dalam pernyataan resminya menyebut serangan ini sebagai “tindakan agresi yang tak bisa ditoleransi” dan menegaskan bahwa Israel akan memberikan balasan yang keras dan terukur. Pemerintah Israel juga memanggil seluruh pejabat tinggi keamanan dan militer untuk melakukan rapat darurat serta mempersiapkan kemungkinan eskalasi lebih lanjut, termasuk tindakan ofensif balasan terhadap target-target strategis di wilayah Iran.

Dalam pidato singkatnya, Perdana Menteri mengatakan bahwa “siapapun yang menyerang rakyat Israel akan menanggung akibatnya”, mengisyaratkan bahwa konflik dapat berkembang menjadi perang terbuka antarnegara bila tidak segera diredam.

Iran Klaim Balasan Atas Serangan Sebelumnya

Di sisi lain, pihak Iran melalui media resminya mengklaim bahwa serangan rudal tersebut merupakan balasan atas dugaan serangan Israel sebelumnya terhadap fasilitas militer dan ilmuwan nuklir Iran. Iran menuduh Israel melakukan serangkaian operasi rahasia yang mengganggu stabilitas nasional dan mengancam kedaulatan negara mereka.

Seorang pejabat militer tinggi Iran menyebut serangan ini sebagai “tindakan pertahanan sah” terhadap provokasi yang terus-menerus dilakukan Israel. Ia juga memperingatkan bahwa jika Israel terus melanjutkan agresinya, maka Iran tidak akan ragu untuk meningkatkan intensitas serangan.

Dunia Internasional Prihatin

Reaksi keras juga datang dari berbagai negara dan organisasi internasional. PBB menyerukan penghentian segera semua bentuk kekerasan dan menyerukan dialog terbuka antara kedua belah pihak untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban. Beberapa negara seperti Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Uni Eropa menyuarakan keprihatinan atas eskalasi konflik dan mendorong upaya diplomasi damai.

Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Israel, menyatakan dukungan penuh terhadap hak Israel untuk membela diri, namun juga mendesak agar tidak ada tindakan yang bisa memperburuk situasi keamanan regional.

Ancaman Perang Terbuka

Dengan meningkatnya frekuensi dan skala serangan dari kedua belah pihak, banyak analis memperingatkan bahwa Timur Tengah berada di ambang perang besar yang bisa melibatkan lebih banyak negara. Ancaman dari kelompok-kelompok milisi pro-Iran seperti Hizbullah di Lebanon dan milisi Syiah di Irak juga menambah kekhawatiran bahwa konflik ini akan meluas secara regional.

Israel sendiri tengah bersiap menghadapi kemungkinan serangan dari front utara dan selatan, sementara Iran memperkuat aliansi militernya di kawasan.

Kesimpulan

Serangan rudal terbaru Iran ke pusat kota Israel menandai titik balik yang berbahaya dalam konflik berkepanjangan antara dua negara tersebut. Dengan meningkatnya intensitas kekerasan dan sikap keras kedua pihak, dunia kini menatap dengan cemas terhadap potensi eskalasi besar yang tidak hanya akan mengguncang kawasan Timur Tengah, tetapi juga berdampak pada stabilitas global.

sumber artikel: merdeka88.id